إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
Artinya: "Apabila seorang wanita shalat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau sukai.” (HR. Ahmad 1/191).
2. Wanita yang menjaga dirinya
Ciri wanita penghuni surga yang kedua adalah wanita yang menjaga diri. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya:
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
Oleh Hasanatun Aliyah, Wartawan Kantor Berita MINA
Wanita sangat dimuliakan dalam agama Islam dan Allah Subhanallahu Wa Ta’ala memberikan kedudukan khusus sebagaimana kewajiban yang dibebankan kepadanya.
Dalam meneguhkan kedudukan tersebut, Allah ta’ala sampai menurunkan surat An-Nisa guna menjelaskan kepada umat manusia mengenai segala hal terkait wanita.
Muhammad Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam menyebut ada empat wanita mulia yang dijamin surga bahkan menyematkan sebagai penghuni surga terbaik.
Baca Juga: Di Balik Hijab, Ada Cinta
Pada buku Kisah-Kisah Indah Rasulullah Bersama Khadijah” karya Syaikh Mustofa Muhammad Abu Al-Ma’athi disebutkan bahwa Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhu berkata “Rasulullah SAW pernah membuat 4 garis, kemudian beliau berkata, ‘Apakah kalian tahu garis apa ini?’ Para sahabat menjawab, ‘Allah dan Rasul-nya yang paling mengetahui.’ Kemudian Rasulullah berkata, “Wanita penghuni surga yang terbaik adalah Khadijah binti Khuwailid, Fathimah binti Muhammad, Maryam binti Imran, dan Aisyah binti Muzahim yang menjadi istri Fir’aun.”
Dalam riwayat yang lain, Dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik wanita di alam semesta sekaligus pemuka ahli surga ada empat. Mereka adalah Maryam binti Imran, Fatimah binti Rasulallah SAW, Khadijah binti Khawailid dan Asiyah, istri Firaun.” (HR. Muslim, Hakim, dan Ahmad).
Ada banyak wanita dalam sejarah Islam yang bisa dijadikan teladan bagi para muslimah, namun disini penulis hanya akan mengulas empat wanita mulia penghuni surga terbaik yang disebutkan oleh Rasulullah sebagaimana dalam hadits di atas.
1. Maryam binti Imran
Baca Juga: Menjadi Pemuda yang Terus Bertumbuh untuk Membebaskan Al-Aqsa
Maryam binti Imran lahir di Nashirah, Nazareth, Palestina dari rahim seorang ibu bernama Hannah binti Faqudha. Ayah Maryam bernama Ali Imran bin Matsan. Dari silsilah ayah, Maryam masih keturunan dari Nabi Daud Alaihissalam. Sementara ibu Maryam bernama Hannah binti Faqudha. Hannah adalah adik dari istri Nabi Zakaria. Sehingga Maryam adalah keponakan Nabi Zakaria alahissalam.
Keluarga Ali Imran menjadi salah satu yang terpilih, bahkan disematkan sebagai nama surat dalam Al-Quran oleh Allah SWT. Di kalangan masyarakat Bani Israil ketika itu, keluarga Imran sangat terpandang. Pernikahan Imran dengan Hannah lama tak kunjung dikarunia seorang anak. Karena keimanannya mereka tetap bersabar sambil terus berdoa agar mendapatkan keturunan yang salehah. Doa Hannah diabadikan dalam Al Quran surat Ali-Imran ayat 35 berikut ini:
Artinya; “(Ingatlah), ketika isteri Imran berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Allah SWT mengabulkan doa istri Ali Imran. Namun sayang sebelum sang anak lahir, Ali Imran sudah meninggal dunia. Tanpa didampingi sang suami, Hannah melahirkan seorang anak perempuan yang kemudian diberi nama Maryam. Hannah berdoa agar Allah SWT melindungi Maryam dan keturunannya dari godaan syaitan yang terkutuk.
Baca Juga: Muslimat Pilar Perubahan Sosial di Era Kini
Sesuai nazarnya, Hannah kemudian mengirimkan Maryam ke Baitul Maqdis. Setelah dilakukan musyawarah oleh masyarakat kala itu, pengasuhan Maryam akhirnya jatuh ke Nabi Zakaria sang paman.
Nabi Zakaria merawat Maryam di Baitul Maqdis. Di Baitul Maqdis, Maryam tinggal di tempat khusus. Dia menghabiskan waktu untuk beribadah kepada Allah SWT. Maryam merupakan satu-satunya perempuan yang namanya diabadikan menjadi nama surat dalam Al-Quran. Bahkan Allah menyebut nama Maryam sebanyak 30 kali. Salah satunya dalam Surat Al-Thahrim ayat 12.
Artinya: “Dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat.”
Karena itulah, Allah memilih Maryam untuk menjadi ibu dari Nabi Isa AS dengan tetap menjaga kesuciannya. Namun, karena kehamilannya terjadi tanpa seorang suami, cobaan dalam hidup Maryam pun menjadi tidak mudah. Keteguhan dan keimanan kepada Allah, kemuliaan Maryam ini pula yang menjadikan sosok wanita yang dijamin akan menghuni surga.
Baca Juga: Tujuh Peran Muslimah dalam Membela Palestina
2. Khadijah binti Khuwailid
Khadijah binti Khuwailid bin Assad bin Abdul Uzza bin Qushayyi bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Fihr bin Malik bin Al-Nadhar bin Kinanah. Nasabnya bertemu dengan nasab Nabi Muhammad pada Kakeknya Qushayyi. Ibunya bernama Fathimah binti Zaidan bin Jundab (Al-Asham) bin Hajr bin Ma’ish bin Amir bin Lu’ay.
Khadijah adalah seorang wanita mulia, pengusaha sukses di Kota Makkah, Arab Saudi dan saudagar kaya di masa itu. Sebelum menikah dengan Rasulullah, Khadijah sudah dua kali menikah. Kedua mantan suaminya tokoh dan pemuka masyarakat yaitu Atiq bin Aidz bin Abdullah Al-Makhzumi dan Abu Halah Al-Taimi (Hindun bin Zurarah).
Khadijah berasal dari nasab terhormat, serta berprinsip cerdas dan selalu menjaga kehormatannya. Sehingga Ia menolak banyak pinangan dari kaum Quraisy karena mereka hanya menginginkan hartanya dengan menikahi Khadijah adalah caranya.
Baca Juga: Muslimah dan Masjidil Aqsa, Sebuah Panggilan untuk Solidaritas
Namun ketika mengenal Nabi Muhammad, Khadijah menemukan sosok yang berbeda dibandingkan dengan lelaki dari kaumnya. Ia melihat nabi Muhammad sebagai sosok lelaki yang begitu menjaga diri dan kehormatannya.
Berbagai sumber mengatakan bahwa saat menikah dengan Muhammad, Khadijah telah berusia 40 tahun, sedangkan Nabi SAW masih 25 tahun. Khadijah adalah istri pertama Rasulullah SAW dan merupakan orang pertama yang masuk Islam. Khadijah sangat berperan aktif dalam perjalanan dakwah Rasulullah SAW. Bahkan, ia rela memberikan seluruh hartanya demi membantu sang suami menyebarkan ajaran Islam.
Dari pernikahannya bersama Nabi Muhammad SAW, Khadijah memiliki enam orang anak. Mereka adalah Qasim, Abdullah, Ruqayah, Ummu Kultsum, Zaenab, dan Fatimah.
Khadijah merupakan sosok ibu dan istri hebat yang setia menemani suaminya di kala orang-orang kafir dan musyrikin memusuhinya. Dia selalu menghibur suaminya di kala sedih dan mendukung suaminya di kala letih. Karena sumbangsihnya yang begitu agung terhadap Islam, beliau dijamin masuk surga.
Baca Juga: Penting untuk Muslimah, Hindari Tasyabbuh
3. Fathimah binti Muhammad
Fatimah Az-Zahra binti Rasulullah SAW. Putri Rasulullah dari pernikahan dengan Khadijah. Ia merupakan putri yang sangat taat dan patuh kepada orangtuanya. Fatimah juga dikenal memiliki kecantikan serta kepribadian yang baik, sabar, lembut hati, dan penyayang. Namanya pun memiliki arti ‘Fatimah yang selalu berseri’.
Meskipun ayahnya seorang pedagang kaya, Fatimah tidak dibesarkan dalam fasilitas keduniawian, melainkan dalam kancah perjuangan fisabilillah. Setelah Khadijah meninggal dunia, Fatimah banyak berperan menggantikan sosoknya.
Putri dari Nabi Muhammad SAW ini, menikah dengan sepupunya, Ali bin Abi Thalib yang merupakan putra dari ABu Thalib. Dari pernikahan tersebut, mereka dikaruniai dua orang anak bernama Hassan dan Hussain.
Baca Juga: Peran Muslimat dalam Menjaga Kesatuan Umat
Fatimah bahkan pernah membersihkan punggung ayahnya, Rasulullah dari kotoran bangkai hewan yang diletakkan orang kafir Quraisy. Ia jugalah yang selalu menghibur ayahnya saat beliau menghadapi tekanan-tekanan dari kaum Quraisy.
Fathimah salah satu anak perempuan Rasulullah yang dipilih Allah ta’la sebagai salah satu wanita ahli surga.
4. Asiyah Istri Fir’aun
Asiyah binti Muzahim bin ‘Ubaid. Asiyah merupakan istri dari Fir’aun. Meskipun dia memiliki suami yang mengaku sebagai Tuhan, dia mempercayai ajaran Nabi Musa AS.
Baca Juga: Derita Ibu Hamil di Gaza Utara
Setelah mengetahui keimanannya kepada ajaran Nabi Musa AS, Siti Asiyah harus menanggung siksaan pedih dari suaminya sendiri.
Bermacam-macam siksaan harus Siti Asiyah hadapi, tetapi dia tetap mempertahankan keyakinannya. Hingga akhirnya Siti Asyiah meninggal dalam keadaan tersenyum setelah mendapatkan siksaan hebat dari Firaun. Keteguhan Asiyah ini pun diabadikan oleh Allah dalam surat At-Tahrim ayat 11.
Artinya: “Dan Allah membuat isteri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim.”
Keteguhan inilah yang menjadikan Asiyah tercatat sebagai wanita mukmin yang mendapatkan jaminan surga.
Baca Juga: Kiat Menjadi Muslimah Penuh Percaya Diri
Demikianlah empat wanita mulia penghuni surga terbaik, semoga dengan mengetahui kisah-kisahnya dapat kita jadikan pelajaran dan menjadikannya sebagai sosok wanita panutan dalam hidup. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Fitnah Medsos yang Perlu Diwaspadai Muslimah
1. Wanita muslim yang menegakkan sholat wajib lima waktu. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyatakan:
Bahasa Nabi Adam AS
Bahasa Arab termasuk salah satu bahasa tertua di dunia.
Manusia pertama yang melafalkan bahasa Arab adalah Nabi Adam AS. Sebelum Nabi Adam AS diturunkan ke Bumi, ia adalah penduduk surga.
Kemudian anak cucu Nabi Adam juga menggunakan bahasa Arab dalam berkomunikasi. Sayangnya teori ini kurang populer di kalangan ahli bahasa karena tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan bahwa Nabi Adam AS menggunakan bahasa Arab.
Kedua, Maryam binti Imran
Maryam binti Imran adalah ibu dari Nabi Isa yang dianggap sebagai salah satu nabi besar dalam Islam. Kehamilannya secara ajaib tanpa hubungan manusia membuatnya menjadi tanda kebesaran Allah. Dia adalah contoh ketabahan dan kepatuhan kepada Allah, menerima takdir-Nya dengan penuh keberanian dan keyakinan.
Selain itu, Maryam juga dikenal sebagai salah satu wanita paling dihormati dalam Islam karena ia mendedikasikan hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah.
Terlepas dari semua kesulitan yang dihadapinya dari orang-orang yang menuduh kesuciannya, dia tetap teguh dan menaati Allah dengan iman yang tak henti-hentinya. Allah menggambarkannya sebagai Al-Qonitin yaitu orang yang taat dan taat.
Sebagaimana disebutkan dalam Surat Thamrin ayat 12, yang berbunyi:
وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرٰنَ الَّتِيْٓ اَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيْهِ مِنْ رُّوْحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهٖ وَكَانَتْ مِنَ الْقٰنِتِيْنَ
Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitab-Nya; dan dia termasuk orang-orang yang taat. (QS. Thamrin: 12).
Lihat halaman berikutnya >>>
para penghuni surga , di hari kiamat , mendapatkan tempat tinggal dan tempat beristirahat yang terbaik . sebab tempat itu adalah surga yang disediakan untuk orang-orang mukmin , bukan neraka yang disiapkan untuk orang-orang kafir .
Al-Qur'an dan hadits menggambarkan tentang kehidupan di surga. Ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa penduduk surga berkomunikasi dengan bahasa Arab. Benarkah?
أَلَا أُخْبِرُكَ بِخَيْرِ مَا يَكْنِزُ الْمَرْءُ الْمَرْأَةُ الصَّالِحَةُ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ وَإِذَا أَمَرَهَا أَطَاعَتْهُ وَإِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ
Artinya: “Maukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, yaitu istri shalihah yang bila dipandang akan menyenangkannya, bila diperintah akan mentaatinya dan bila ia pergi si istri ini akan menjaga dirinya.” (HR. Abu Dawud).
Hadits di atas menjelaskan bahwa wanita penghuni surga adalah wanita yang menjaga diri dari berbuat haram dan selalu berbakti kepada Allah serta suaminya. Istri tidak wajib taat atas suruhan dan arahan suami, yang bertentangan dengan hukum Allah SWT.
3. Selalu menjaga aib keluarga
Di dalam Islam, aib adalah sesuatu yang harus ditutupi dan tak boleh diumbar apalagi disebarluaskan. Aib diri sendiri, aib pasangan, hingga aib keluarga harus selalu dijaga dan ditutupi sebaik mungkin.
Tentunya, wanita yang pandai menutupi aib suami dan aib keluarga pun sangat dicintai Allah SWT. Wanita yang pandai menjaga aib maka ganjarannya adalah surga.
PRANALA.CO – Setiap umat Muslim menginginkan menjadi penghuni surga Allah. Surga adalah janji Allah SWT kepada mereka yang beriman dan beramal saleh, tempat yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan yang abadi.
Terdapat 4 wanita Muslim yang telah Allah janjikan surga karena akhlaknya yang terpuji.
Pertama, Khadijah binti Khuwailid
Khadijah binti Khuwailid istri pertama Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang luar biasa dalam sejarah Islam. Ia dikenal sebagai wanita mulia yang menjadi salah satu pendukung utama Nabi dalam dakwahnya.
Khadijah juga salah satu wanita yang dijanjikan surga oleh Allah subhanahu wa ta’ala sebagaimana dalam hadis dijelaskan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
أَتَى جِبْرِيلُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذِهِ خَدِيجَةُ قَدْ أَتَتْكَ مَعَهَا إِنَاءٌ فِيهِ إِدَامٌ أَوْ طَعَامٌ أَوْ شَرَابٌ فَإِذَا هِيَ أَتَتْكَ فَاقْرَأْ عَلَيْهَا السَّلَامَ مِنْ رَبِّهَا عَزَّ وَجَلَّ وَمِنِّي وَبَشِّرْهَا بِبَيْتٍ فِي الْجَنَّةِ مِنْ قَصَبٍ لَا صَخَبَ فِيهِ وَلَا نَصَبَ
Pada suatu ketika Jibril pernah datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sambil berkata, ‘Wahai Rasulullah, ini dia Khadijah. Ia datang kepada engkau dengan membawa wadah berisi lauk pauk, atau makanan atau minuman.’ ‘Apabila ia datang kepada engkau, maka sampaikanlah salam dari Allah dan diriku kepadanya. Selain itu, beritahukan pula kepadanya bahwa rumahnya di surga terbuat dari emas dan perak, yang di sana tidak ada kebisingan dan kepayahan di dalamnya. (HR. Bukhari, no. 3820 dan Muslim, no. 2432).
Kedua, Maryam binti Imran
Maryam binti Imran adalah ibu dari Nabi Isa yang dianggap sebagai salah satu nabi besar dalam Islam. Kehamilannya secara ajaib tanpa hubungan manusia membuatnya menjadi tanda kebesaran Allah. Dia adalah contoh ketabahan dan kepatuhan kepada Allah, menerima takdir-Nya dengan penuh keberanian dan keyakinan.
Selain itu, Maryam juga dikenal sebagai salah satu wanita paling dihormati dalam Islam karena ia mendedikasikan hidupnya hanya untuk beribadah kepada Allah.
Terlepas dari semua kesulitan yang dihadapinya dari orang-orang yang menuduh kesuciannya, dia tetap teguh dan menaati Allah dengan iman yang tak henti-hentinya. Allah menggambarkannya sebagai Al-Qonitin yaitu orang yang taat dan taat.
Sebagaimana disebutkan dalam Surat Thamrin ayat 12, yang berbunyi:
وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرٰنَ الَّتِيْٓ اَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيْهِ مِنْ رُّوْحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهٖ وَكَانَتْ مِنَ الْقٰنِتِيْنَ
Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh (ciptaan) Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitab-Nya; dan dia termasuk orang-orang yang taat. (QS. Thamrin: 12).
Ketiga, Asiyah Binti Muzahim
Asiyah adalah istri Firaun yang paling zalim dan kafir, namun dia beriman kepada Allah SWT. Asiyah binti Muzahim seorang tokoh luar biasa dalam sejarah Islam menjadi teladan keberanian, keimanan, dan ketangguhan.
Terlahir dari keluarga bangsawan, ia menjadi terkenal karena pengabdiannya yang tak tergoyahkan kepada Allah dan kasih sayang terhadap kemanusiaan.
Asiyah memilih untuk meninggalkan semua kekayaan dan posisinya sebagai Ratu karena keyakinannya kepada Allah dan menerima torture dari Fir’aun.
Dalam Alquran, Allah menyebutnya sebagai “contoh bagi orang-orang beriman” dan menyebutkan doanya untuk rumah di surga di dekat Allah. Berikut bunyi suratnya:
وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا لِلَّذِينَ آمَنُوا امْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِي عِنْدَكَ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَنَجِّنِي مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِ وَنَجِّنِي مِنَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ
Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim. (QS. Thamrin: 11).
Asiyah tetap teguh dalam iman dan komitmennya yang tak tergoyahkan kepada Allah, sehingga Allah menyimpan doanya dalam Alquran Surat Thamrin ayat 11 tersebut.
Keempat, Fatimah Binti Muhammad
Fatimah lahir di Mekah pada masa awal penyebaran Islam. Sebagai anak perempuan Nabi Muhammad dan Khadijah, ia tumbuh dalam lingkungan yang penuh keberkahan dan keteladanan.
Fatimah juga sebagai salah satu pendukung besar ayahnya dan merupakan teladan iman, kerendahan hati, kemurnian dan pengorbanan. Nabi Muhammad bersabda, yang artinya: “Fatimah adalah bagian dari diriku, dan siapa yang membuatnya marah, maka dialah yang membuatku marah.” (Sahih Al Bukhari).
Dalam hadis dijelaskan:
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلْتُهَا عَنْ بُكَائِهَا وَضَحِكِهَا قَالَتْ أَخْبَرَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ يَمُوتُ فَبَكَيْتُ ثُمَّ أَخْبَرَنِي أَنِّي سَيِّدَةُ نِسَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ إِلَّا مَرْيَمَ بِنْتَ عِمْرَانَ فَضَحِكْتُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ مِنْ هَذَا الْوَجْهِ
Rasulullah ﷺ memanggil Fatimah, kemudian beliau berbisik kepadanya, tiba-tiba Fatimah menangis, kemudian beliau berbicara kepadanya (yang kedua kali), dan dia tersenyum.” Ummu Salamah melanjutkan; “Ketika Rasulullah ﷺ meninggal dunia, maka aku bertanya kepadanya perihal sesuatu yang membuatnya menangis dan tersenyum.” Fatimah berkata; “Rasulullah ﷺ telah mengabariku bahwa beliau akan meninggal dunia, maka aku menangis, kemudian beliau memberitahukan bahwa aku adalah wanita penghulu surga selain kepada Maryam binti Imran, maka aku pun tersenyum.” (HR. Tirmidzi).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap umat Muslim menginginkan surga Allah. Surga adalah janji Allah SWT kepada mereka yang beriman dan beramal saleh, tempat yang penuh dengan kenikmatan dan kebahagiaan yang abadi.
Terdapat 4 wanita Muslim yang telah Allah janjikan surga karena akhlaknya yang terpuji.
Bahasa Nabi Muhammad
Bahasa Arab adalah bahasa yang paling dicintai Nabi Muhammad karena merupakan bahasa pertama yang diucapkan lidahnya, termasuk pula wahyu yang diterimanya dari Jibril yang turun dalam bahasa Arab. Tentu ini merupakan kemuliaan yang diberikan Allah pada bahasa Arab.
Salah satu fungsi bahasa adalah sebagai identitas. Dalam berkomunikasi, bahasa menunjukkan siapa yang berbicara.
Dalam hal ini, bahasa Arab tidak hanya menunjukkan identitas orang Arab, tetapi Muslim pada umumnya pasti juga menggunakan bahasa Arab untuk hal tertentu, misalnya dalam berdoa atau mengekspresikan suatu peristiwa.
Termasuk Rumpun Bahasa Semit
Dikemukakan oleh Schlazer, seorang tokoh orientalis. Teori itu diambil dari tabel pembagian bangsa-bangsa di dunia yang terdapat dalam kitab Perjanjian Lama.
Tabel tersebut menggambarkan bahwa setelah banjir Nabi Nuh AS, semua bangsa di dunia berasal dari tiga orang putra Nabi Nuh AS, yaitu Syam, Ham, dan Yafis. Nama Semit diambil dari nama Syam, yaitu putra Nabi Nuh AS yang tertua. Sayangnya teori ini juga kurang kuat karena dalam Perjanjian Lama hanya membagi bangsa berdasarkan pertimbangan politik dan geografis, tidak membahas bahasa.
Bahasa Penduduk Surga
Diriwayatkan oleh Thabrani, Nabi Muhammad SAW bersabda "Aku mencintai Arab karena tiga hal. Karena aku orang Arab, Alquran berbahasa Arab dan Bahasa Arab adalah bahasa surga."
Dalam buku Inilah Surga oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dan Ibnu Abi Dunya, disebutkan Harun bin Sufyan menuturkan, Muhammad bin Umar mengabarkan kepada kami, Abdurrahman bin Abdil Aziz mengabarkan kepada kami, ia berkata, "Aku bertanya kepada Az Zuhri tentang bahasa para penduduk surga. Ia menjawab, "Telah sampai kabar kepadaku bahwa bahasa penduduk surga adalah bahasa Arab."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun demikian, Ibnu Taimiyah dalam Majmu Fatawa, mengatakan tidak ada keterangan dari hadits atau nash Al-Qur'an tentang bahasa surga dan neraka.
Dalam Musnad Firdaus ad-Dalimi, riwayat tentang bahasa Arab yang tertinggi derajatnya hanya sampai mauquf ke Umar bin Khattab.
Dikatakan bahwa "Pelajarilah Bahasa Arab karena ia adalah separuh dari agamamu." Artinya, memang dianjurkan agar umat Islam tetap mempelajari bahasa Arab.
Termasuk Bahasa Universal
Bahasa Arab termasuk bahasa universal. Tanda keuniversalan bahasa Arab antara lain adalah sebagai berikut:
Memiliki kosakata yang lengkap. Banyak kata dalam bahasa Arab yang tidak memiliki padanan dengan bahasa lain.Memiliki kata mutiara dan peribahasa.Menjadi bahasa ekonomi, karena kekuatan ekonomi bangsa Arab membuat banyak negara harus menggunakan bahasa Arab.
Bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur'an, sehingga belajar bahasa Arab menjadi salah satu yang utama bagi umat Islam. Bahasa Al-Qur'an tak akan mungkin berubah karena Allah sendiri yang berjanji untuk memeliharanya.
Pertama, Khadijah binti Khuwailid
Khadijah binti Khuwailid istri pertama Nabi Muhammad SAW adalah sosok yang luar biasa dalam sejarah Islam. Ia dikenal sebagai wanita mulia yang menjadi salah satu pendukung utama Nabi dalam dakwahnya.
Khadijah juga salah satu wanita yang dijanjikan surga oleh Allah subhanahu wa ta’ala sebagaimana dalam hadis dijelaskan.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
أَتَى جِبْرِيلُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذِهِ خَدِيجَةُ قَدْ أَتَتْكَ مَعَهَا إِنَاءٌ فِيهِ إِدَامٌ أَوْ طَعَامٌ أَوْ شَرَابٌ فَإِذَا هِيَ أَتَتْكَ فَاقْرَأْ عَلَيْهَا السَّلَامَ مِنْ رَبِّهَا عَزَّ وَجَلَّ وَمِنِّي وَبَشِّرْهَا بِبَيْتٍ فِي الْجَنَّةِ مِنْ قَصَبٍ لَا صَخَبَ فِيهِ وَلَا نَصَبَ
Pada suatu ketika Jibril pernah datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sambil berkata, ‘Wahai Rasulullah, ini dia Khadijah. Ia datang kepada engkau dengan membawa wadah berisi lauk pauk, atau makanan atau minuman.’ ‘Apabila ia datang kepada engkau, maka sampaikanlah salam dari Allah dan diriku kepadanya. Selain itu, beritahukan pula kepadanya bahwa rumahnya di surga terbuat dari emas dan perak, yang di sana tidak ada kebisingan dan kepayahan di dalamnya. (HR. Bukhari, no. 3820 dan Muslim, no. 2432).